Berita

Belajar Lewat Radio di Masa Pandemi

Dindikbud.pml- Pandemi Covid-19 cukup membuat dampak yang besar khususnya pada sektor pendidikan, sejak pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level  3,level 2, dan level 1 Corona virus Disease 2019 diwilayah Jawa dan Bali. Dalam rangka upaya tidak menimbulkan dampak yang meluas serta mendorong kebijakan dengan mengantisipasi lonjakan kasus Corona virus Disease 2019 (Covid 19) Pemerintah Kabupaten Pemalang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan kebijakan pembelajaran di sekolah dalam jaringan (Daring) atau disebut dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) 100% pada maret 2020.

SMP Negeri 1 Bodeh yang beralamatkan di Dusun Bandaran Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang merupakan salah satu sekolah yang merasakan dampak dari kasus Covid 19, tetapi hal itu bukan menjadi alasan dan tetap menjadi tuntutan pembelajaran di sekolah antara guru dengan peserta didik supaya pembelajaran tetap berjalan seperti biasanya dan materi tersampaikan dengan semestinya.

Ditemui dalam wawancaranya Bapak Drs. Kirno, M.A selaku Kepala h SMP Negeri 1 Bodeh menyampaikan “Pada bulan Maret 2020 sekolah kami mengikuti peraturan pemerintah yaitu menerapkan pembelajaran  dalam jaringan (daring) yang memerlukan internet atau paket data, dengan berjalannya waktu kami mengalami berbagai kendala yang dihadapi oleh guru maupun peserta didik, misalnya seperti tidak memiliki HP android, paket data dan jaringan / sinyal. Kendala tersebut menjadi hambatan dalam proses pembelajaran namun guru tentu memaklumi keadaan tersebut dan mencari solusi dan jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi oleh para peserta didik agar tetap bisa mengikuti proses pembelajaran seperti semestinya”.

Walaupun sekolah menerapkan pembelajaran dalam jaringan (daring), bukan berarti guru hanya memberikan tugas kepada peserta didik saja. Sebaliknya, guru juga ikut berinteraksi dan berkomunikasi, membantu peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan meskipun tidak di ruang kelas. Muncul ide gagasan dari guru matematika Bapak Sriyana yaitu pembelajaran menggunakan media radio yang dibantu para alumni SMPN 1 Bodeh yang telah berpengalaman di dunia radio komunitas, mengubah laboratorium komputer menjadi ruang siaran Radio Edukasi Merdeka Belajar, BSA FM , Bursa FM 107 Mhz dengan Semboyan Be Smatt Be Better yang penyiarnya tidak lain adalah para guru mata pelajaran yang sudah terlebih dahulu mengikuti pelatihan penyiaran.

Radio Be Smatt Be Better 15 /2/2022

Studio radio Be Smatt Be Better ini yang diresmikan pada 19 Juli 2020 oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang Bapak Mualip, S.Pd. M.M pada waktu itu.

Bapak Drs. Kirno, M.A  mempunyai harapan “Dengan kemampuan sarana dan prasarana yang ada SMP Negeri 1 Bodeh memaksimalkan agar dimasa-masa pandemi yang sulit ini siswa tetap mendapatkan pelayanan pembelajaran dan juga mendapat bimbingan dan arahan. Harapan dengan media pembelajaran menggunakan radio kesulitan pada masa pandemi ini bisa teratasi jadi kegiatan pembelajaran dengan pendampingan bisa tersampaikan tanpa biaya untuk paket data karena dengan radio ini tidak menggunakan paket data dan tidak ada kendala jaringan” ujarnya.

Suasana Radio Be Snatt BT 15 /2/2022

Langkah tersebut sebagai bentuk peduli kepada pendidikan di masa pandemi yang kita perlu saling berbagi dan menguatkan dalam menghadapi setiap bencana dan saling peduli bergotong royong untuk membangun Kabupaten Pemalang sesuai dengan tema Hari Jadi Kabupaten Pemalang ke 447 tahun 2022. Sejak beredarnya surat keputusan sekolah kembali memberlakukan pembelajaran tatap muka atau yang sering disebut PTM yang dimulai sejak 2 januari 2022, pembelajaran menggunakan media radio sudah tidak lagi di terapkan dan sekolah kembali seperti semula yaitu siswa datang untuk belajar dan guru datang untuk mengajar di ruang kelas dengan kapasitas pembelajaran tatap muka (PTM) 50%. Radio Be Snatt BT sekarang ini tetap mengudara menyapa siswa yang melakukan pembelajaran dirumah dan menyebar luaskan jika ada informasi-informasi untuk siswanya yang melakukan pembelajaran di rumah pada hari itu.

 

 

Oleh: Ismi Puji Wijayanti, S.Pd.

Editor: Akhmad Riadi, S.E.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *